Semarang United kalah 1-2 dari Bogor Raya dalam laga yang digelar di Stadion Cibinong, Bogor, Minggu (23/1/2011). Kepada detiksport, vice president Semarang United Novel Al Bakrie menjelaskan bahwa pertandingan itu digelar dalam kondisi lapangan yang becek akibat hujan.
"Hujan lebat, lapangan tergenang. Jelang babak kedua, lapangan memang dibersihkan. Tapi yang terjadi, pengeringan lapangan hanya separo saja, di daerah petahanan Bogor Raya. Sisi kami tidak dikeringkan. Jadi banyak genangan yang menimbulkan kemelut di kotak penalti, sliding, tidak bisa mengembangkan permainan," jelas Novel saat dihubungi melalui telepon, Senin (24/1/2011) pagi WIB.
Novel mengkritik match comissioner yang memutuskan laga tetap digelar meski kondisi lapangan tidak layak. "Saya menyesalkan match comissioner. Kinerjanya belum oke. Kami mengkritisi kualitas match comissioner. Hal itu harus menjadi pemikiran bersama dan semoga tak terjadi lagi," jelasnya.
"Seharusnya match comissioner tidak melanjutkan laga sebelum kering merata. Toh permainan kami tak kalah kualitas dengan Bogor Raya."
Novel juga mengeluhkan adanya sejumlah aksi provokatif dari para pemain tuan rumah. "Pemain asing Bogor dari Argentina juga memprovokasi (Amancio) Fortes. Apa itu bagian dari strategi? Apa itu sikap profesional? Sepakbola adu kaki, bukan adu mulut. Saya pikir hal tersebut tidak digunakan, sebab bisa memicu permusuhan. Bila itu strategi, maka ini bentuk pengingkaran terhadap reformasi sepakbola. Ini tak mendidik. Bogor supaya memberi edukasi terhadap kualitas permainan. Sebab cara-cara seperti ini rentan konflik," seru dia.
SoccerLand.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar